Sabtu, 10 April 2010

Famili Muscidae dan Culicidae

                                                                                                                  Nama : Ilman Fathoni 
                                                                                                                  NPM : 085001008
Famili
Muscidae

Kepala, ditemukan sepasang antena dan arista. Alat mulut (labellum dan palpus maksilaris) bentuknya gemuk dan menggantung kebawah, dapat ditarik masuk proboscis, pada ujungnya ditemukan organ seperti bunga karang yang bergelombang disebut Labela.

Famili Muscidae terdiri dari banyak genus lalat penggigit dan tidak penggigit. Genus yang penting mencakup (1) Musca (Lalat Rumah), (2) Stomoxys (Lalat Kandang) dan (3) Haematobia (Lalat Tanduk)

GENUS
MUSCA
Angngotanya tidak merupakan lalat penggigit, tetapi dapat menghisap sekresi dari binatang umumnya pada luka. Lalat dewasa panjangnmya 5,5 – 7,5 mm dan tubuhnya berwarna terang dan kelabu gelap. Kepala, ditemukan alat mulut yang disesuaikan untuk menghisap cairan dan bertahan kebawah. Torak, memiliki tanda karakteristik yaitu pada lempeng hipopleuron tidak ditemukan adanya sebaris rambut, ditemukan 4 garis gelap disepanjang torak.
Sayap, venasi sayap V-4 berbentuk kurva dan saat istirahat melipat terpisah diatas abdomen.

Kaki, pada ujung tarsus ditemukan 2 buah cakar, 2 pulvili dan sebuah empodium . Abdomen, tersusun oleh 4 segmen yang jelas, sedangkan segmen yang lainnya merapat dibagian ujung paling belakang, pada tepinya berwarna  kuning, juga ditemukan 4 garis memanjang berwarna keabu-abuan dengan variasi terang dan gelap. Spesies : Musca domestica (lalat rumah), Musca autumnalis (lalat wajah)

Siklus Hidup : Telur berbentuk seperti pisang berwarna kuning pucat dengan ukuran 1,0 mm, diletakkan pada tinja atau bahan-bahan organik, dari dalam telur akan keluar larva selanjutnya berkembang menjadi pupa dan akhirnya dewasa

GENUS
STOMOXYS
Spesies yang paling umum dari Genus Stomoxys adalah Stamoxys calcitrans (dikenal juga dengan lalat kandang atau lalat rumah penggigit). Baik lalat jantan dan betina keduanya menghisap darah

Morfologi
            Serupa dengan lalat rumah (musca domestica), tetapi lebih panjang. Pada kepala ditemukan palpus maksilarisnya yang ukurannya lebih pendek dibandingkan proboscis yang ujuangnya tajan . Toraknya juga terlihat ada 4 garis longitudinal berwarna abu-abu gelap (sama dengan Musca sp). Sayap, saat istirahat tetap melipat terpisah diatas abdomen dan V-4 tidak membentuk kurva. Lengpeng hipopleuron tidak memiliki sebaris bulu “setae”. Abdomennya lebih pendek, tetapi lebih lebar jika dibandingkan dengan Musca sp dan ditemukan adanya tiga titik berwarna gelap pada segmen ke-2 dan ke-3 dan tepinya berwarna gelap, keabu-abuan atau coklat

GENUS
HAEMATOBIA

            Genus Haematobia terkenal dengan lalat tanduk, merupakan lalat penghisap darah lainnya

Morfologi :
Lalat dewasa panjangnya lebih dari 4,0 mm dan paling kecil diantara lalat penghisap darah Famili Muscidae. Pada kepala ditemukan proboscis yang tertahan kedepan (berbeda dengan Musca sp  bertahan kebawah), berbeda Stomoxys, karena Haematobia (palpusnya kekar dan hampir sama panjang dibandingkan proboscis) sedangkan (Stomoxys palpus lebih pendek dibandingkan proboscis). Torak berwarna kelabu, juga ditemukan beberapa garis kehitaman

Siklus hidup : Lalat betina bertelur pada tinja segar, dari dalam telur akan menetas dan keluarlah larva, 6 – 8 hari kemudian berkembang menjadi pupa dan akhirnya berkembang lagi menjadi lalat dewasa


FAMILI
CULICIDAE

            Famili culicidae tidak dimasukkan kedalam genus Culicoides, karena anggotanya dimasukkan kedalam Nyamuk. Tubuhnya kecil, kepala bulat telur dengan kaki panjang. Antenyanya tersusun oleh 14 – 15 segmen plumose (berbulu banyak) pada nyamuk jantan dan pilose (berbulu jarang) pada nyamuk betina. Proboscis panjang dan berbentuk selinder, menghisap darah : manusia, hewan, reptilia dan burung. Famili ini memiliki 3.000 spesies dengan 34 genus, tetapi yang paling penting adalah spesies : Anopheles, Aedes dan Culex
Nyamuk selama hidupnya mengalami 4 stadium : 1. Stadium Telur, 2 Stadium Larva, 3. Stadium Pupa dan 4. Stadium Dewasa (Imago). Nyamuk jantan hidup dari madu dan cairan tumbuh-tubuhan, sedangkan nyamuk betina menghisap darah (otogenosa untuk pembentukan telurnya).






Morfologi :

            Tubuh nyamuk dapat dibedakan atas : (1) Kepala, (2) Toraks  dan (3) Abdomen.



1. Kepala dilengkapi dengan Proboscis (alat penghisap),Sepasang palpus maksilaris, sepasang antenna yang terdiri dari 15 segmen  dan, sepasang mata.






2. Torak terdiri atas protoraks (paling anterior), mesotoraks (ditengah-tengah) dan metatorak (paling posterior) dengan batas tidak begitu jelas. Dari setiap bagian toraks ditemukan sepasang kaki. Sepasang sayap yang sempurna ditemukan pada mesotorak, sedangkan sepasang sayap yang keluar dari metatorak mengalami rudimenter dan berubah fungsi menjadi alat keseimbangan disebut Halter.

3. Abdomen, tersusun oleh beberapa segmen
            Klasifikasi, Famili Culicidae, memiliki  2 sub-famili yang terpenting : (1) Kulisina dan (2) Anophelina. Subfamilia Kulisina memiliki 2 genus : (1) Culex dan (2) Aedes, sedangkan Anophelina hanya memiliki satu genus yang penting yaitu Anopheles.

Perbedaan Pokok Stadim Dewasa Nyamuk.

Stadium
Anopheles
Aedes
Culex
Palpus Maksilaris



Sayap


Abdomen


Cara Hinggap

Kaki belakang


Betina panjangnya sama dengan proprobosis
Jantan berbulu pada ¼ bagian ujung

sisiknya tidak merata (uniform)

sisiknya jarang, cerci kecil dan pendek

membentuk sudut

polos (tanpa cincin putih)
Betina panjangnya 1/5 – ½ probosis
Jantan berbulu pada 1/3 bagian ujung

sisiknya  merata


sisiknya banyak, cerci panjang dan runcing

seja jar

 memiliki cincin putih
Betina panjangnya 1/5 – ½ probosis
Jantan berbulu pada 1/3 bagian ujung

sisiknya merata


sisiknya banyak dan cerci kecil dan pendek

seja jar

polos (tanpa cincin putih)














Rabu, 07 April 2010

Puisi Curahan Jiwa

SENYUM YANG TELAH HILANG
Terhempas raga ini ketika badai krisis global melanda bumi ini
Melayang diatas lautan sang adidaya adikusa yang jatuh sakit
Kau menyebarkan virus penyebab kemiskinan dinegeriku
Mematahkan tiang-tiang kehidupan
Memecahkan batu karang pelindung kematian
Ribuan jiwa merana,menangis dan menangis
Mereka tak tahu arah pulang untuk mengadu kepada sang ibu
Kemana sang pelindung bumi ini?
Janjimu hanya hiasan kekuatanmu
Kau tumbalkan semuanya
Harapanku terpenjara dalam bisunya raga
Kaki dan tanganku terbelit rantai pengendali
Dan kini hanya lautan tak bertapi tempatku tertidur dan bermimpi
Ya Rabb ku serahkan semuanya kepadamu
Kau yang maha mengetahui semua yang ada didepan dan dibelakang kami
Aku hanya ingin semuanya kembali tersenyum. Amin…